Aksi ini dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan hama yang merusak lahan pertanian dan lingkungan sekitar.
Talim, salah seorang petani setempat, menjelaskan kepada wartawan bahwa keberadaan tikus di daerah tersebut semakin meresahkan.
“Turap jalan desa ini sudah lama menjadi sarang hama tikus, karena bangunannya tidak diplester dan banyak bolong-bolong. Batu-batunya hanya ditumpuk tanpa adukan yang cukup,” ungkap Talim saat ditemui di lokasi.
Menurut Talim, tikus-tikus tersebut bukan hanya merusak lahan pertanian, tetapi juga mengancam kesehatan warga. Oleh karena itu, warga setempat berinisiatif melakukan penggempuran sarang tikus secara swadaya, dengan harapan dapat meminimalkan dampak hama di lingkungan mereka.
Warga berharap agar pemerintah desa dan pihak terkait dapat segera turun tangan memperbaiki turap tersebut, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Kami butuh perhatian lebih, bukan hanya untuk membangun, tapi juga merawat infrastruktur seperti ini agar tidak menjadi masalah baru,” tambah Talim.
Aksi penggempuran sarang tikus ini merupakan bukti kekompakan warga dalam menjaga lingkungan mereka, sekaligus seruan kepada pihak berwenang untuk segera bertindak memperbaiki kondisi yang ada.
(Gemblung) Red
