Warga rawakihujan, Mengadakan Acara Syukuran ,Yang Akrab Disebut Babaritan

KARAWANG | SUARADESA .MY.ID.

kampung rawakihujan  RT 03/36 kelurahan nagasari kecamatan Karawang barat kabupaten Karawang mengadakan acara tradisi sedekah bumi, Disebut juga babaritan, tradisi kampung rawakihujan sejak ratusan tahun silam sebagai bentuk rasa syukur terhadap bumi yang telah memberikan rezeki yang melimpah ruah. Kampung ini dikenal  menjaga tradisinya secara turun-menurun.

‎Babaritan sendiri berasal dari Bahasa Sunda “ngababarkeun ririwit” artinya melenyapkan kesusahan atau “salametan bumi”. Tradisi ini dilestarikan di tengah prapatan kampung tepatnya depan musolah AL-HUDA . Dengan bangga, warga setempat terus melestarikan kegiatan adat ini.

Berita Lainnya  Tahun Baru Islam Meriah Bersama KKN UNSIKA di Mekarbuana

‎Rangkaiannya upacara di pimpin langsung oleh tokoh masyarakat RT wasja RT somad, dan h erdi diikuti warga sekitar dengan membawa sajian hasil bumi secara sukarela seperti buah-buahan dan kue, ikan, daging, serta nasi lima warna yang diletakkan dalam jalinan bambu beralaskan seadanya

Berita Lainnya  Tak Hormati Kebebasan Pers, PT RPI Terancam Dilaporkan karena Halangi Liputan Jurnalis

“Masyarakat rawakihujan dengan adanya babaritan hasil panennya semoga berlimpah dan berkah selamat tidak ada gangguan, bencana dan penyakit, maka diadakan do’a bersama.yang di pimpin RT sendiri , membuat masyarakat dalam satu tempat lancar berkah salamat terhindar dari bahaya.

‎Dilaksanakan pada hari Minggu sore di bulan Muharam 1447 H, dan Acara ini  dilaksanakan secara bersamaan upacara adat memulai dengan  do’a meminta keselamatan. Setelahnya, dilanjutkan dengan warga sekitar menyantap aneka hidangan yang telah disajikan.

Berita Lainnya  Warga Tanjungsari, Mengadakan Acara Syukuran ,Yang Akrab Disebut Babaritan

Tujuan tradisi ini untuk mempererat tali persaudaraan, melambangkan persatuan, dan gotong royong. Tokoh masyarakat yang dipercaya sebagai penjaga rumah adat di wilayah Kampung rawakihujan terus konsisten menjaga budaya hingga kini.ungkap RT somad

Karnata

Bagikan>>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *