KARAWANG | SUARADESA MY ID. | Program Rulahu (rumah kayak huni), diharapkan jadi solusi bagi warga tidak mampu untuk mendapatkan bantuan rumah atau tempat tinggal layak yang diberikan oleh pemerintah kepada warga yang berhak mendapatkannya.
Namun program tersebut kerap terjadi. Rumah yang seharusnya layak mendapatkan bantuan malah terbiarkan bahkan sampai ambruk, dan seolah luput dari perhatian pemerintah.
Seperti yang di alami Yanto sekeluarga, warga Dusun Jatitengah RT 04/RW 02, Desa Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Di mana rumah tempat tinggalnya ambruk akibat angin kencang pada akhir Desember 2024 lalu. Namun hingga saat ini belum juga mendapat bantuan Rulahu dari pemerintah.
Ironisnya, meski tergolong keluarga tidak mampu, rumah milik Yanto hingga saat ini belum juga mendapatkan bantuan, dan hanya menyisakan genteng dan kayu bekas.
“Waktu itu ada yang datang dari kecamatan pakai baju oranye cuman ngasih sembako aja, tapi untuk rumah saya yang ambruk sampai saat ini belum ada perbaikan dari pemerintah. Untuk saat ini kami sekeluarga numpang di rumah orang tua,”ungkap Narsiah istri dari Yanto pemilik rumah, Selasa (11/3).
Di akuinya, dengan hasil kerja serabutan kesehariannya suaminya, jangankan untuk membangun rumah, untuk kebutuhan sehari-hari saja masih kekurangan.
“Boro boro buat bangun rumah, untuk resiko dapur saja masih kurang pak, makanya saya berharap bantuan dari pemerintah agar kami sekeluarga bisa kembali punya rumah yang layak,” ujarnya.
Hingga kini, Yanto sekeluarga tinggal serumah berdesak-desakan dengan mertuanya.
Red