Polres Karawang Disorot: Kemitraan Pers Harus Adil dan Transparan, Bukan Pilih-pilih”

KARAWANG |SUARADESA .MY.ID.| Polres Karawang memperingati Hari Bhayangkara ke-79 dilapangan Karangpawitan Kabupaten Karawang Jawa Barat dengan berbagai kegiatan dilakukan sejak sebelum upacara resmi hari ini.

Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) DPD Karawang, Syuhada Wisastra, menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh jajaran Kepolisian Republik Indonesia.

Namun di balik ucapan tersebut, Syuhada menyampaikan pesan tegas kepada Polres Karawang agar semangat inklusivitas tidak hanya menjadi jargon, tetapi diwujudkan secara nyata dalam pola kemitraan, khususnya terhadap insan pers.

“Kami mengucapkan selamat Hari Bhayangkara ke-79. Tapi jika temanya bicara soal inklusif dan untuk semua, maka Polri pun harus benar-benar hadir untuk semua golongan masyarakat — termasuk kalangan pers, bukan hanya segelintir wartawan saja,” ujar Syuhada, Selasa (1/7/2025), di Kantor Sekretariat IWOI Karawang.

Menurutnya, kemitraan antara Polres Karawang dan media masih dinilai tertutup dan diskriminatif. Ia menyayangkan hanya wartawan dari kelompok tertentu yang dilibatkan dalam kegiatan atau diberikan akses informasi oleh jajaran Humas Polres.

Berita Lainnya  Tak Hormati Kebebasan Pers, PT RPI Terancam Dilaporkan karena Halangi Liputan Jurnalis

“Ada kesan kuat bahwa Polres Karawang hanya memilih-milih media dan wartawan tertentu saja. Padahal, tugas kepolisian adalah melayani semua tanpa diskriminasi. Wartawan bukan sekadar pelengkap, tapi bagian dari demokrasi,” tegasnya.

Syuhada menegaskan bahwa wartawan memiliki peran vital sebagai pilar keempat demokrasi, sekaligus jembatan antara rakyat dan institusi publik. Karena itu, kerja sama antara kepolisian dan media harus dibangun secara adil, terbuka, dan setara.

“Kalau Polri memang untuk rakyat, maka harus bisa menjalin hubungan baik dengan semua elemen rakyat. Jangan membatasi hanya pada kelompok wartawan tertentu. Ini bukan zamannya lagi ada wartawan ‘pilihan’,” imbuhnya.

“Selama ini, kami melihat ada kecenderungan eksklusif. Hanya wartawan tertentu atau kelompok media tertentu saja yang diberi ruang oleh Humas Polres Karawang. Ini sangat disayangkan dan menimbulkan kesan diskriminatif,” ujarnya lagi.

Syuhada menambahkan bahwa momen peringatan Hari Bhayangkara seharusnya menjadi waktu untuk evaluasi internal bagi jajaran Polres, terutama dalam membangun komunikasi yang sehat dengan semua elemen pers lokal.

Berita Lainnya  Tokoh Media Nasional Kritik Eksklusivitas Organisasi Wartawan, Dukung PWI Karawang Yang Inklusif dan Transparan

“Kami bukan ingin menghakimi, tapi mengingatkan. Jika Polri ingin dicintai rakyat, maka salah satu caranya adalah dengan menghormati dan memperkuat kebebasan pers. Jangan bangun tembok eksklusif hanya demi kenyamanan sendiri.”

Pernyataan Syuhada sejalan dengan sikap Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, yang dalam beberapa kesempatan menegaskan pentingnya sinergitas antara Polri dan insan pers.

“Wartawan bukan musuh, wartawan adalah mitra strategis. Pers punya peran penting dalam mencerdaskan masyarakat dan membangun kepercayaan publik terhadap institusi Polri,” ujar Jenderal Listyo Sigit dalam wawancara dengan media nasional, pada pertengahan 2024 lalu.

Kapolri juga menginstruksikan seluruh jajarannya untuk membangun hubungan harmonis dan profesional dengan media, dengan mengedepankan prinsip transparansi dan keterbukaan informasi publik.

“Sinergi dengan pers adalah keharusan. Jangan ada lagi sekat antara polisi dan wartawan. Karena keduanya punya tujuan yang sama: menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” tambahnya.

Berita Lainnya  Polres Karawang, Gelar Upacara HUT Bhayangkara ke 79 di Lapangan Karangpawitan

Menutup pernyataannya, Syuhada berharap agar Polres Karawang benar-benar menjalankan semangat inklusif, bukan hanya dalam pelayanan masyarakat umum, tetapi juga dalam menjalin relasi yang adil dan proporsional dengan semua organisasi wartawan yang sah dan aktif di Karawang.

“Jangan sampai tema besar Hari Bhayangkara hanya menjadi slogan tanpa makna. Polri harus terbuka, transparan, dan bersinergi dengan seluruh media — tanpa tebang pilih,” tegasnya.

IWOI Karawang menyatakan komitmennya untuk terus menjaga independensi pers dan menjadi bagian dari upaya penguatan demokrasi yang sehat dan inklusif. Mereka juga menyatakan siap mendukung Polri yang transparan dan profesional, selama prinsip keadilan dan keterbukaan benar-benar dijalankan.

“Sinergi yang sejati tidak bisa dibangun hanya dengan sekelompok wartawan saja. Polres Karawang harus merangkul semua media yang sah dan profesional. Inilah wajah demokrasi yang seharusnya,” tutup Syuhada.

Red

Bagikan>>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *