SUBANG, |SUARADESA MY.ID. | Liga 2 musim ini Tahun 2025/2026 akan segera berlangsung tepatnya di akhir bulan Agustus.
Namun, kepastian keikutsertaan Klub Persikas Subang dalam lagi ini masih menjadi misteri bagi publik. Terutama di kalangan fans fanatik/suporternya.
Adanya kecemasan bagi suporter sesuai isu yang berkembang saat ini klub yang dijuluki singa Subang ini benar-benar akan dijual karena pihak manajemen di bawah PT Persikas Bangkit Juara tak sanggup membiayai penuh sepanjang laga yang dikabarkan membutuhkan Rp 13 Miliar.
Penjualan klub sepak bola kebanggan orang Subang ini merupakan opsi terakhir yang diambil pihak manajemen yang dinakhodai Achmad Buhori.
Informasi yang diterima, Persikas Subang akan dijual ke ke Sumatera Selatan dan berubah nama menjadi Sumsel United. Mereka akan berhomebase di Palembang.
Sampai saat ini pihak manajemen Persikas masih memilih bungkam, yang akhirnya membuat banyak spekulasi. Namun, dengan tegas suporter menolak penjualan klub kesayanganya ini yang sebelumnya berjuang habis-habisan untuk bisa masuk promosi di kasta liga 2.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan sekaligus inisiator Sumsel United, Cik Ujang, mengonfirmasi bahwa proses peralihan klub dari Persikas ke Sumsel United telah memasuki tahap akhir. Ia menyebut keputusan final tinggal menunggu hasil Kongres PSSI yang akan digelar pada Rabu, 4 Juni 2025
“Kita tunggu Kongres PSSI, setelah itu baru bisa dipastikan. Kalau sudah ada keputusan, baru deal,” ujar Cik Ujang saat ditemui usai pembukaan Turnamen Piala Gubernur OPD Sumsel di Palembang, Senin (2/6) dikutip dari berbagai sumber.
Banyak pro dan kontra mengenai pembangunan Sumsel United ini terutama para suporter Sriwijaya FC, namun, ia menegaskan jika pembangunan Sumsel United ini hanya ingin membangun minat sepakbola di Sumsel.
Ia juga tidak bermaksud untuk menyinggung ataupun menciptakan saingan untuk Sriwijaya FC, namun, Cik Ujang juga mendukung tim Laskar Wong Kito agar dapat membanggakan nama Sumatera Selatan dikancah sepakbola tertinggi di Indonesia yaitu diliga 1.
“Pro dan kontra itu pasti ada, Sriwijaya FC harus lebih maju, kita juga harus maju, jadi sama sama maju,” ungkapnya.
Cik Ujang juga mengungkapkan jika perbandingan ini dapat dilihat antara pulau Jawa yang memiliki lebih dari satu klub di daerahnya.
“Kalau di pulau Jawa itu ada 3 sampai 5 klub di satu daerah, jadi maksud saya bibit bibit kita kan banyak, jadi bisa main di Sriwijaya FC dan bisa bermain di Sumsel United,” kata Cik Ujang
Sementara pihak manajemen Persikas hingga kini masih belum memberikan pernyataan resmi. Sekretaris Jenderal komunitas suporter Persikas, Supersub, Awih, menyampaikan bahwa dirinya telah bertemu dengan perwakilan manajemen klub untuk menanyakan kepastian isu tersebut.
“Memang ada pertemuan, tapi mereka bilang masih negosiasi. Belum ada deal. Yang bisa memastikan hanya Ketum,” ungkap Awih.
Ia menambahkan bahwa saat ini pun manajemen disebut tengah menjajaki kemungkinan menggaet investor lokal untuk mempertahankan eksistensi Persikas di Subang. Namun hingga kini belum ada informasi jelas mengenai perkembangan upaya tersebut.
Kondisi makin tak menentu karena Ketua Umum Persikas, Ahmad Bukhori, sulit ditemui bahkan oleh internal suporter.
“Kami sudah coba hubungi dan tunggu kabar dari Ketum, tapi belum juga bisa bertemu. Suporter jadi makin bingung,” ujarnya.
Bupati Subang Angkat Bicara Soal Persikas
Reynaldy Putra Andita sudah memberikan jawaban terkait permasalahan Persikas Subang yang ramai akan diakusisi atau dijual.
Melalui akun Instagram pribadinya, @reynaldyputraofficial, dia mengatakan pada dasarnya tak menginginkan Persikas dijual.
“Pertama saya ingin menyampaikan bahwa saya pun kecewa dan tidak terima Persikas dijual. Cuma ada yang perlu teman-teman tahu, bahwa Persikas itu merupakan sebuah PT atau perusahaan dan mempunyai manajemen sendiri, tidak berada dibawah naungan pemda,” ujar Reynaldy yang akrab disapa Kang Rey.
Kang Rey mengatakan, dalam aturan juga ,
Rosidi