Acara Pelepasan Siswa SDIT- AN – NISAA,Karawang Salah Satu Wali Murid Mengeluh

KARAWANG |SUARADESA .MY ID. | Orang tua siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) AN-NISAA Karawang mengaku keberatan atas pungutan biaya sebesar Rp1.750.000 ( satu juta. tujuh ratus lima puluh ribu rupiah ) yang dibebankan kepadanya untuk acara pelepasan yang rencananya akan digelar di Hotel Swiss Belinn, Karawang, pada 5 Juni 2025.

Hal itu diungkapkan TG, salah satu orang tua siswa SDIT AN-NISAA Karawang. Menurutnya, acara ini bertentangan dengan imbauan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang meminta sekolah menggelar pelepasan secara sederhana dan kreatif agar tidak membebani orang tua siswa.

Lebih lanjut TG mengungkapkan keberatannya terhadap biaya pelepasan yang dinilai terlalu besar, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Daripada bayar biaya acara pelepasan sebesar itu, kata dia, mending uangnya dipakai untuk bayar iyuran perbulan yang belum ia lunasi.

Berita Lainnya  Pemdes, Tegal Sawah H.Ade Kardiatna Bersama Warganya, Bersihkan Sampah di Jembatan Kocon

“Keberatan, apalagi usaha sekarang juga sulit. Ini pungutannya besar, Rp1.750.000. Cari uang sebanyak itu dari mana? Daripada dipakai bayar acara pelepasan sebesar itu mendingan uangnya saya bayarkan buat iyuran perbulan yang belum saya lunasi,” ujarnya, Rabu (30/4).

TG juga mempertanyakan mengapa pihak SDIT AN-NISAA Karawang tetap memaksakan acara pelepasan, sementara beberapa sekolah lain telah membatalkan acara serupa.

“Saya tidak mempermasalahkan acara pelepasan, tapi bisa dibuat sederhana yang penting momennya tetap ada tanpa membebani orang tua siswa,” tambahnya.

Sementara itu, Nur Rahmah Yusandika Kantohe, Kepala SDIT AN-NISAA Karawang, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa acara pelepasan yang akan di gelar di Hotel Swiss Belinn Karawang itu sudah dirapatkan terlebih dahulu dengan orang tua siswa pada 7 Pebruari 2025. Bahkan dari bulan Juli 2024, kata dia, pihaknya sudah menginformasikan kepada orang tua siswa terkait acara pelepasan tersebut.

Berita Lainnya  Bukti Nyata,Pemerintahan Desa Karyamakmur, (GERCEP) Membersihkan Ranting Pepohonan

“Jadi terkait acara ini dari awal sebelum 7 Pebruari juga sudah kami informasikan kepada orang tua siswa, bahkan sudah dirapatkan terlebih dahulu dengan orang tua siswa. Kami pun ada berita acaranya, dokumentasinya, dan kesepakatannya dari orang tua siswa,” ujarnya via WhatsApp, Rabu (30/4).

Selanjutnya kata Kepala SDIT AN-NISAA Karawang, terkait acara ini, menurut dia acara ini bukan acara wisuda melainkan hanya haflah, karena dalam rangkaian acaranya hanya untuk penghargaan tahfidz dan muhasabah.

“Ini acaranya hanya haflah bukan acara wisuda, dan acara ini sudah berlangsung 2 tahun. Jadi memang tidak ada pemberian tesel, pemberian toga, dan pemindahan tesel dalam acara ini,” tuturnya.

Berita Lainnya  Respon Cepat Damkar Karawang Evakuasi Sarang Tawon di Cluster Tanjung Residence

Namun ketika di singgung terkait dengan imbauan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang meminta sekolah menggelar pelepasan secara sederhana dan kreatif agar tidak membebani orang tua siswa, Kepala SDIT AN-NISAA Karawang, Nur Rahmah Yusandika Kantohe, terkesan cuek, seolah tidak mengindahkan sama sekali akan imbauan tersebut.

Sementara itu, kebijakan pemerintah daerah jelas melarang adanya pungutan dalam bentuk apa pun di satuan pendidikan. Bupati Karawang, H. Aep Saepulloh, telah mengeluarkan Surat Instruksi per 11 Februari 2025 yang melarang sekolah menarik biaya dari orang tua siswa.

Dengan adanya hal tersebut, TG berharap pihak SDIT AN-NISAA Karawang mempertimbangkan ulang keputusan ini dan tidak membebankan orang tua siswa dengan biaya yang terlalu besar demi sebuah acara pelepasan.

( Gmblung )

Bagikan>>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *