Proyek Drainase Telukjambe Timur Menuai Sorotan Tajam, Baru Sebulan Sudah Amburadul

KARAWANG — Proyek pembangunan saluran drainase di Perumahan Singaperbangsa, tepatnya di Jalan Arwana RT 20 dan RT 24, Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur, menuai sorotan tajam dari warga. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV Multi Artha Cemerlang dengan nilai kontrak Rp188.944.000 itu kini mengalami kerusakan parah, meski baru sebulan rampung dikerjakan.

‎Warga menilai proyek tersebut terkesan asal-asalan dan tidak sesuai dengan standar mutu konstruksi. Sejumlah titik saluran terlihat retak, ambrol, dan sebagian pondasi goyah akibat minimnya penggunaan semen serta kurangnya perkuatan struktur.

‎Baru juga sebulan selesai, tapi sudah pada pecah dan ambrol. Jelas ini karena pondasinya tipis dan semennya kurang,” ujar salah satu warga setempat dengan nada kecewa, Senin (3/11/2025).

‎Masyarakat sekitar juga menyoroti lemahnya pengawasan dari dinas terkait, yang dinilai lalai dalam memastikan mutu pekerjaan di lapangan. Mereka menuntut pemerintah segera turun meninjau lokasi serta memeriksa kembali kualitas pekerjaan kontraktor pelaksana.

‎Pihak pelaksana maupun dinas harus bertanggung jawab. Ini uang rakyat dari APBD 2025, jangan sampai terbuang percuma hanya karena pekerjaan asal jadi,” tegas warga lainnya.

‎Proyek drainase tersebut sejatinya bertujuan untuk mengatasi genangan air dan potensi banjir lokal di kawasan padat penduduk itu. Namun, alih-alih memberi manfaat, hasil pengerjaan yang buruk justru menimbulkan keresahan baru di tengah masyarakat.

‎Warga berharap pemerintah daerah, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang, segera turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek bermasalah tersebut. Selain itu, warga mendesak agar kontraktor diminta memperbaiki kembali kerusakan sebelum musim hujan tiba.

‎Kami tidak ingin kejadian seperti ini terus berulang setiap tahun. Pemerintah harus lebih tegas kepada kontraktor nakal,” ujar tokoh masyarakat setempat.

‎Kasus proyek drainase di Telukjambe Timur ini menjadi cermin lemahnya pengawasan dan tanggung jawab moral pelaksana kegiatan. Jika dibiarkan, kepercayaan publik terhadap pelaksanaan program pembangunan daerah akan semakin luntur.


Bagikan>>
Berita Lainnya  PKB Karawang Gelar Pendidikan Kader Pertama: Perkuat Loyalitas dan Konsolidasi Struktur Partai ‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *