Proyek Drainase Di Adiarsa Timur Diduga Kurang Optimal, Timbulkan Kritikan Warga

KARAWANG |SUARADESA. MY. ID. I

Proyek pembangunan drainase Jalan Suhud Hidayat Kelurahan Adiarsa Timur Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang yang di kerjakan oleh CV Davina Akbar Jaya tuai kritikan warga.

Diketahui proyek pembangunan drainase yang di kerjakan oleh CV Davina Akbar Jaya tersebut berasal dari dana Perubahan APBD Kabupaten Karawang TA 2024 sebesar Rp. 188.923.000,00 dengan Volume Panjang : 80,40 M’ ukuran : 0,60 x 0,60 (U-ditch) dan Panjang : 8,00 M’ ukuran : 0,80 x 0,80 (Box Culvert) Nomor Kontrak : 027.2/…/06.2.01.0028.34.ABT/KPA-SDA/PUPR/2024 masa waktu pengerjaan selama 35 hari kalender.

Hasil pantauan awak media di lokasi sejak awal penggalian pada Sabtu 7/12/2024 saat pemasangan U-ditch Senin 9/12/2024 terlihat kurang optimal. Pasalnya, pada Siklop U-ditch pun terlihat banyak yang tidak saling mengunci alias renggang dan bergelombang serta pada saat awal pemasangannya pun diduga tidak memakai arugan abu pasir terlebih dahulu dan dalam kondisi digenangi air, bahkan pada trek pemasangan U-ditch tersebut pun terlihat tidak lurus, sehingga proyek pengerjaan pemasangan U-ditch tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi dan terkesan terburu buru.

Berita Lainnya  Kunjungi Situs Cipabeasan, Pj. Bupati Subang Turun Langsung Bersihkan Sampah, Ajak Warga Jaga Lingkungan*

Terkait dengan hal itu sejumlah warga sekitar dan pengguna jalan pun mengungkapkan bahwa proyek tersebut terkesan asal dan terburu buru, karena menurutnya bahwa pekerjaan terlihat tampak kurang rapi dan terkesan terburu-buru, sehingga khawatir bahwa proyek itu tidak akan memberikan solusi yang maksimal yang berjangka panjang terhadap masalah banjir yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

“Sebagai masyarakat biasa saya mah merasa bersyukur ada pembangunan saluran ini pak. Tapi kalau menurut saya mah ini kan masih ada saluran yang belum lama, dan ini juga justru masih berfungsi pak. Dan ini juga gorong gorong yang lama masih berfungsi ko.” Keluh warga kepada media pada Selasa (10/12/2024).

“Seharusnya menurut hemat saya sebagai warga disini ga usah di gali lagi dengan yang baru, ini mah malah di gali lagi melewati jalan, dan hasil pemasangan gorong gorong nya malah lebih tinggi dari saluran yang lama jadi air nya nanti ga akan mengalir atuh pak.” Ungkap salah satu warga dengan nada sesal.

Berita Lainnya  Dalam rangka memperingati hari Ibu ke-96, Pemkab Karawang menggelar upacara di Aula kantor Bupati Karawang.

Lebih jauh dia menjelaskan tentang galian pemasangan box culvert yang di nilai kurang maksimal karena pemasangannya justru lebih tinggi daripada saluran air yang sudah ada, sehingga mereka menilai bahwa meskipun di pasang box culvert yang baru pada intinya itu tidak akan berfungsi.

“Dan ini pak coba lihat, ini pemasangan gorong gorong ini gimana tuh pak lihat, ini yang baru ada di atas sedangkan airnya yang dari saluran dulu itu di bawah, lalu bagaimana nanti airnya bisa ngalir ke gorong gorong yang baru ini, apa bisa naik gitu.” Jelasnya.

“Padahal sudah aja yang ini mah ga usah di gali lagi, toh yang lama juga masih berfungsi ko, air nya ngalir, dari dulu juga emang begitu, saya warga disini pak, tau saluran air dari dulu sebelum di bangun ini juga, emang dari dulu ke sini.” Tandasnya.

“Ya tapi saya berharap hasilnya bisa bagus pak, ini kan sudah musim hujan, semoga saluran air disini lancar, biar ga terjadi banjir dan tidak ada genangan genangan air, mungkin begitu pak.” Harapnya.

Berita Lainnya  Malam Puncak Milangkala Desa Jalan Cagak Ke 44 ,Gibas Subang Selatan Memberikan Santunan Anak Yatim Dan Dhuafa.

Terpisah inisial J selaku mandor lapangan saat di konfirmasi awak media melalui seluler mengakui bahwa pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang di kerjakanya.
Dan saat di tanya terkait pemasangan U-ditch yang dalam kondisi di genangi air serta diduga tanpa di landasi oleh amparan abu pasir ia menjawab singkat.

“Ya pak, maksudnya mau gimana. Itu ada air, kan karena ada hujan pak.” Jawabnya singkat.

Ketika kembali di tanya perihal landasan amparan abu pasir dan kenapa tidak dilakukan penyedotan air terlebih dahulu, namun J malah memberikan jawaban lain.

“Kesini aja pak saya jelaskan, dimana posisi.” Ujar J singkat.

Ironisnya, setelah di lakukan komunikasi secara persuasif dengan J tersebut, justru saat ini J terkesan cuek ketika di hubungi.

Guna memberikan pembanguna yang optimal dan maksimal serta berkualitas, di harapkan kepada pihak terkait dalam hal ini dinas PUPR Kabupaten Karawang dan pengawas dinas serta pengawas konsultan di minta untuk segera melakukan sidak ke lokasi.

 

•Red

Bagikan>>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *